Alasan #1 Wanita Sulit Mendapatkan Pria Berkualitas

saya ingin bercerita mengenai Tania, seorang sahabat saya. Dia adalah seorang wanita yang sangat menarik, tinggi semampai, intelek, mandiri dan memiliki karir yang sangat baik. Benar-benar sosok wanita idaman.
Beberapa bulan yang lalu, setelah lebih dari setahun berpacaran, partnernya melamarnya untuk menikah di tahun depan. Teman saya menerimanya dengan berlinang air mata bahagia dan mereka akhirnya bertunangan. Itu adalah sebuah kabar yang menggembirakan, saya turut berbahagia ketika mendengarnya.
Sang partner adalah seorang pria yang berpenampilan menarik, berasal dari keluarga terhormat, bersekolah di luar negeri, dan memiliki bisnis yang sangat sukses. Seorang pria berstatus sosial tinggi yang mapan secara financial. Pria yang sempurna untuk sahabat saya itu.
Tapi beberapa hari yang lalu saya chatting dengannya, dan Tania bercerita bahwa dia akan membatalkan pernikahan dan memutuskan hubungan mereka. Dia merasa sangat ragu akan rencana pernikahan tersebut. Alasannya: selama ini dia tidak pernah benar-benar mencintai sang partner.
Terus terang, saya tidak kaget mendengarnya. Dari sejak awal Tania menjalin hubungan dengan partnernya itu, saya sudah tahu masalah ini akan terjadi. Yang saya heran, justru, mengapa butuh waktu selama itu untuk dia menyadari hal tersebut.
Kisah ‘serupa tapi tak sama’ juga dialami sahabat saya Deanna. Cantik, menarik, dan memiliki pergaulan yang sangat luas. Deanna sangat eksis dalam pergaulan dan selalu dikelilingi oleh pria-pria yang mengejarnya. Pria-pria yang selalu memberikan apapun yang dia minta. Pria-pria yang mengajaknya liburan gratis ke Bali, Anyer, atau Singapura setiap liburan tiba.
Begitu banyak pria yang siap melamar dan menikahinya, tapi di usianya yang ke-27, Deanna masih tetap sendiri. Padahal dia mengaku ingin segera menikah dan berkeluarga. Alasannya: belum menemukan pria yang cocok.
Dan bukan Tania dan Deanna saja yang mengalami masalah seperti ini. Begitu banyak wanita, baik yang saya kenal secara pribadi maupun tidak, yang mengeluh tidak bisa mendapatkan pria yang mereka inginkan. Dan akibatnya mereka tidak kunjung menikah, atau membatalkan pernikahan setelah sekian tahun menjalin hubungan dan bertunangan.
Wanita-wanita cantik, menarik dan mandiri, yang sudah siap menikah dan berkeluarga, yang seharusnya bisa mendapatkan pria manapun yang mereka inginkan. Tapi nyatanya, masih tetap melajang hingga usia mereka menyentuh ‘kepala tiga’. Saya yakin Anda pun banyak menemukan kasus seperti ini di sekitar Anda. Atau mungkin Anda adalah salah satu dari wanita-wanita tersebut.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan sosial seperti ini di dunia sekitar kita. Saya menyebutnya social disconnection, di mana kedua kelompok sosial (wanita dan pria) sebenarnya menginginkan tujuan yang sama (menikah dan berkeluarga). Namun mengalami ketidak cocokan sehingga terjadi disharmoni dalam dinamika sosial. Di jaman kakek-nenek atau ayah-ibu kita dulu, hal ini sangat jarang terjadi. Fenomena ini baru mulai terjadi dalam dunia modern dewasa ini.
Saya akan menulis tentang alasan-alasan lainnya di entri blog mendatang, tapi di bawah ini adalah alasan #1 mengapa wanita sulit menemukan pria berkualitas yang cocok untuk mereka:
‘Jual mahal’ yang berlebihan.
Akibat feminisme yang kebablasan, yang sempat saya bahas dalam artikel saya Wanita vs. Pria, wanita modern dewasa ini menganggap dirinya lebih istimewa daripada pria. Karena itu banyak sekali wanita yang ‘jual mahal’ dengan sangat berlebihan.
Memang ‘jual mahal’ adalah salah satu aspek normal dalam dinamika romansa wanita, terutama bagi yang merasa dirinya menarik dan diinginkan banyak pria. Ini adalah HAK dan KEWAJIBAN setiap wanita. ‘Jual mahal’ adalah cara untuk memastikan Anda mendapatkan pria yang memang berkualitas untuk dijadikan pendamping hidup. Hanya pria yang berhasil ‘lulus ujian’, dan dapat menembus pertahanan Anda, yang layak untuk diberikan akses masuk ke dalam hidup Anda.
Tapi apabila dilakukan secara berlebihan maka ini akan menjadi sebuah permasalahan yang serius.
Ketika Anda bertemu dengan seorang pria, naluri kewanitaan Anda sudah dapat merasakan apakah ia pria yang berkualitas atau tidak. Ia sudah mengerjakan tugasnya sebagai seorang gentleman dengan berinisiatif dan memulai semuanya duluan: berkenalan, menelpon atau SMS, mengajak makan malam, ia membuat Anda tertawa dan merasa nyaman. Ia memberi Anda kesempatan untuk memulai sebuah hubungan yang menyenangkan. Tapi Anda ragu dengan naluri Anda, dan mencoba membuktikannya dengan memberikan BEGITU BANYAK ujian serta tantangan untuknya.

0 Response to "Alasan #1 Wanita Sulit Mendapatkan Pria Berkualitas"

Post a Comment