Kenapa harus takut dianggap playboy? (fakta: mengapa pria lebih cepat jatuh cinta daripada wanita?)


Well, tidak sedikit orang di luar sana yang menganggap berkenalan dengan lawan jenis adalah tindakan yang agak nyeleneh. Bahkan mungkin Anda berpendapat bahwa itu adalah cara yang sering dilakukan playboy untuk mengincar mangsa-mangsa baru. Dan karena itu Anda takut dituduh dan dicap playboy atau player.
Padahal, sobat, saya kasih tahu ya, dianggap playboy adalah sebuah keuntungan. Yup, Anda tidak salah baca. Itu adalah KEUNTUNGAN BESAR. Derajat Anda tidak akan turun, baik di mata wanita maupun pria, tua maupun muda. Justru Anda akan semakin populer.
Kok bisa? Bukannya playboy itu dianggap buruk di mata masyarakat?
Wrong! Selama Anda tidak melakukan tindak kekerasan, kejahatan, dan melawan moral, masyarakat akan menyukai perubahan Anda. Ini memang sebuah anomali dalam dinamika sosial yang dialami banyak orang tanpa sadar. Mereka mengatakan playboy itu jahat, tapi mereka diam-diam mengagumi mereka. Hahahahaha.
Saya yakin Anda pernah menyaksikan kejadian seperti ini: A bilang ke B bahwa si C itu seorang player, tapi kemudian B justru terlihat lebih dekat dengan C dan pelan-pelan meninggalkan A yang awalnya ngatain C itu player. Padahal mungkin C itu benar-benar player.
Jika kita membedah karakteristik umum seorang player secara jujur, maka yang kita dapatkan adalah: tukang selingkuh, PHP, suka berbohong, suka bikin wanita sakit hati. Ya, itu tidak salah. Tapi karakteristik ini muncul dari kacamata pria yang sedang iri dan cemburu. Ingat ini baik-baik.
Sama seperti Anda yang dulu menganggap playboy itu brengsek. Itu terjadi karena pada saat itu gebetan Anda lebih menyukai dia daripada Anda, sehingga penilaian Anda menjadi sangat subjektif karena Anda membenci si playboy tersebut.
Tapi saya yakin pada saat itu ada setitik keinginan bahwa Anda ingin menjadi seperti dia. Ada sebersit pemikiran bahwa dia memang pria yang lebih baik daripada Anda. Tapi mungkin Anda langsung buru-buru meredamnya karena dibutakan oleh rasa cemburu.
Rasa iri dan cemburu inilah yang tidak dimiliki orang lain yang melihat dia.
Cemburu telah membutakan mata Anda dari karakteristik playboy yang lain, seperti: pandai merangkai kata, pergaulannya sangat luas, menyukai tantangan, dan punya banyak aktivitas menarik. Karakteristik inilah yang dilihat dari kacamata netral.
Jadi, ketika ada pria cemburu mengejek saingannya sebagai playboy, orang lain jadi tertarik untuk mendekati si playboy, bukannya menuruti pemikiran si pengadu. Nah, jika Anda bisa menunjukkan sisi positif playboy lebih banyak daripada sisi negatifnya, semua orang akan mendekat kepada Anda.
Lalu bagaimana jika Anda dianggap playboy oleh seorang wanita?
Anda justru semakin diuntungkan. Tidak peduli apakah wanita itu gebetan Anda atau dia adalah wanita lain yang menggosipkan Anda ke teman-temannya. Ini terjadi karena adanya keinginan atau kebutuhan untuk membuktikan diri dan mencari validasi.
Nah sebelum Anda menuduh artikel ini menganjurkan Anda untuk jadi seorang player, Anda harus mengerti dulu mengapa fenomena seperti di atas bisa terjadi. Dan ketika Anda sudah paham, Anda akan mengerti bahwa this is not about how to be a playboy.
Ada dua alasan mengapa seorang wanita yang terkenal player, sudah menolak dan menyakiti hati ratusan pria, tetap diburu pria lain. Alasan pertama adalah karena dia cantik. Ya, itu benar.
Tapi, alasan yang kedua, pria lain ingin menunjukkan bahwa dirinya lah yang terhebat, yang bisa meluluhkan hatinya, dan mengalahkan ratusan pria lainnya.
Ini juga terjadi pada wanita.
Saat wanita tahu ada wanita lain yang tidak bisa mendapatkan si player, dia akan datang untuk mengetes Anda dan membuktikan bahwa dia bisa menaklukan “sifat nakal” Anda. Dia ingin membuktikan kalau dirinya lebih laku daripada wanita lain.
Jadi, apa yang harus Anda lakukan jika ada orang lain yang menuduh Anda playboy? Well, santai dan tersenyum saja karena orang yang menuduh Anda playboy sebenarnya sedang mempromosikan diri Anda tanpa dia sadari.
Enak banget, kan? Anda tinggal menjawab: “Ah enggak kok, gue bukan playboy” atau “Iya gue playboy, hati-hati loh ntar loe bisa suka sama gue” diiringi senyuman yang nakal dan menggoda.
Saat kamu sedang PDKT, pasti kamu dan si dia saling menanti siapa yang lebih dulu mengucap kata I love you atau “aku mencintaimu”. Berdasarkan penelitian, jawabannya cukup mengejutkan: prialah yang umumnya lebih dulu jatuh cinta dan mengutarakan perasaannya pada wanita!
Secara umum, pria dianggap tidak seemosional wanita dan jarang mempertanyakan perasaan mereka sendiri. Di sisi lain, wanita cenderung menganalisa perasaan mereka dan ragu-ragu untuk menyatakan cinta. Makanya, pria yang sebelumnya tidak jatuh cinta bisa menyatakan perasaannya setelah dia benar-benar yakin dan perasaannya cukup kuat. Terlepas dari pandangan media dan masyarakat, pria sebenarnya menginginkan hubungan yang intim.”
Jadi, kenapa pria bisa lebih cepat jatuh cinta kalau mereka masih belum yakin dengan perasaannya sendiri?
1. Faktor Biologis
Karena alasan biologis, wanita cenderung menunda menyatakan cinta pada pria. Para wanita merasakan lebih banyak kerugian secara biologis kalau dia memilih pasangan yang salah. Jumlah sel telur wanita terbatas, tetapi pria bisa menghasilkan jutaan sperma setiap harinya.
Masuk akal, bukan? Seorang ilmuwan lainnya. Pria bersikap seperti ini karena mereka tidak bisa melahirkan anak seperti wanita, sehingga mereka berusaha untuk menafkahi wanita secara materi.
Oleh karena itulah, pandangan hidup pria cenderung materialistis ketimbang emosional daripada wanita. Berhubung wanita mampu melahirkan anak dan lebih sadar akan risiko hidup, mereka cenderung sangat hati-hati dalam mengambil keputusan. Itulah sebabnya wanita mencari stabilitas, kemapanan, dan keamanan dari pria yang akan menjadi pasangan mereka.
2. Apakah Pria Mengutarakan Perasaannya Karena Cinta atau Obsesi Saja?
Kadar testosterone yang dimiliki pria dan cara berpikir mereka yang membuat mereka dengan mudahnya mengatakan cinta. Kedua faktor tersebut menyebabkan para pria hanya fokus pada orang dan situasi yang ada di depan matanya berdasarkan ketertarikan fisik. Para pria juga cenderung tidak mempertanyakan lebih dulu apakah dia dan wanita yang dia suka benar-benar kompatibel atau tidak.
Mereka pikir mereka sedang jatuh cinta, padahal sebenarnya mereka hanya menikmati ekspektasi mereka saja tentang cinta. Jika mereka merasa bahagia dan terpenuhi oleh wanita, mereka langsung berasumsi mereka pasti sedang jatuh cinta.
3. Jadi, Apakah Salah Pria Bisa Jatuh Cinta Lebih Dulu Daripada Wanita?
Dalam relationship, pria membayangkan keintiman fisik, sedangkan wanita membayangkan kehidupan yang akan dia jalani selama relationship berlangsung. Sering kali pria sudah memenuhi kebutuhan mereka secara sehat sebelum menemukan pasangan yang dirasa paling tepat untuk mereka. Saat mereka menemukan jodohnya itulah mereka merasa semua fantasi mereka terwujud dan cenderung malas jatuh cinta lagi pada wanita lain. Sehingga kelihatannya mereka dingin dan lebih sulit jatuh cinta daripada wanita.
Bagaimana menurut kamu, Ladies? Mungkin kamu pernah bertemu pria yang mendadak menyatakan cintanya duluan padamu padahal kalian belum lama saling kenal. Kalau kamu bingung kenapa dia bisa seperti itu, artikel ini pasti bisa menjawab pertanyaan kamu. Mungkin juga kamu lebih bisa membedakan pria mana yang benar-benar jatuh cinta atau hanya termakan ekspektasinya saja!
Jadi gimana sobat, apakah Anda masih takut dituduh playboy hanya gara-gara berkenalan dengan wanita?

0 Response to "Kenapa harus takut dianggap playboy? (fakta: mengapa pria lebih cepat jatuh cinta daripada wanita?)"

Post a Comment