Pernahkah Anda merasakan dunia ini tidak adil? Ketika jam menunjukkan jam 6 sore dan Anda masih berada di Kantor berusaha menunjukkan pada dunia bertapa Anda adalah seorang perkerja yang luar biasa, dan ternyata penghargaan yang diberikan kepada Anda tidak sebesar harapan Anda?
Pernahkah Anda menyetir kendaraan Anda menembus kemacetan kota Anda dan yang Anda rasakan saat itu adalah amarah dan kebencian, entah kepada siapa.
Pernahkah Anda masuk ke kamar Anda, meringkuk sendirian dan mengutuk dunia serta diri Anda, atas apa yang Anda alami selama ini?
Pernahkah Anda berdiam di kamar Anda , sesak dan perih menyiksa hati Anda? Air mata mengalir turun tanpa henti, dan bahkan Anda tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Pernahkah Anda merasa sudah memberikan yang terbaik pada wanita pujaan Anda dan yang Anda dapatkan hanya senyum setengah hati darinya?
Pernahkah Anda menunduk kalah sesaat setelah Cinta Anda ditolak oleh Wanita tersebut?
Pernahkah Anda geram dan ingin berteriak kesal ketika Wanita pujaan Anda berlari memeluk kekasihnya dan meninggalkan Anda sendirian?
Pernahkah Anda menghabiskan 1/3 hidup Anda hanya untuk melihat wanita pujaan Anda pergi bersama pria lain?
Pernahkah Anda terdiam tak dapat berkata ketika wanita pujaan Anda menceritakan bertapa kasar dan kejamnya kekasihnya? Dan saat itu Anda ingin berteriak padanya untuk meninggalkan pria itu.
Pernahkah Anda keheranan ketika cinta Anda ditolak dengan alasan Anda terlalu baik untuknya?
Pernahkah Anda duduk dan merenung kenapa Anda selalu saja sendirian? Bahkan ketika Anda berada bersama teman-teman Anda, yang Anda rasakan hanya kekosongan dan kesendirian.
Pernahkah Anda merasa muak dengan semua saran dan nasihat teman-teman Anda mengenai cinta yang tidak pernah berhasil?
Pernahkah Anda merasa tidak ada yang mengerti Anda?
Pernahkah Anda merasa sendirian ?
Let's leave the questions there first.
Beberapa minggu yang lalu jika Anda sempat datang ke sebuah cafe di kawasan Pantai Mutiara, Jakarta, Anda akan melihat kumpulan ramai pria dan wanita yang berjumlah lebih dari 40 orang sedang tertawa dan membuat 'kericuhan'. Hari Jumat itu, TPB sedang datang berkunjung ke Jakarta.
TPB adalah sebutan bagi para alumni Hitman System yang berbasis di Bandung. Mereka adalah salah satu sel terkuat (apa itu sel, nanti akan dijelaskan di belakang) dari Hitman System di seluruh Indonesia. Tidak ada satupun alumni Hitman System yang tidak mengenal TPB.
Apa yang membuat mereka terkenal dan sangat dikagumi? Selain karena ketangguhan hit mereka, TPB adalah sel yang paling tinggi semangat persaudaraannya. Mereka adalah tempat dimana para alumni baru pergi untuk belajar lebih jauh mengenai pentingnya persahabatan dan komunitas. Dan itu adalah salah satu alasan kenapa saya, Lex dan Kei membuat Hitman System.
Di malam itu, hampir seluruh sel yang ada di Jakarta berkumpul, tanpa perlu ada pengumuman terlebih dahulu di website atau blog atau facebook. Seluruh sel tersebut berkumpul dan duduk bersama. Beberapa alumni baru saling mengenal satu sama lain di sana, namun tidak ada rasa segan disana.
Semua orang berbaur dan paham satu sama lain, walaupun berbeda ras, agama, maupun tingkat pendidikan dan saling bercerita tanpa rasa takut dan khawatir serta dengan kepercayaan yang sangat-sangat tinggi pada sesama.
Apa yang dapat membuat seseorang yang tadinya asing atau alumni baru dapat langsung berbaur bersama alumni yang lain? Bukanlah soal kepercayaan diri, bukanlah soal wanita. Tetapi karena mereka memiliki pengalaman yang sama di masa lalu.
Karena mereka semua pernah pada satu titik di dalam hidupnya merasakan kesendirian. Merasakan tidak ada yang mengerti mereka. Merasakan tidak ada teman yang benar-benar menjadi teman. Merasakan sakitnya menunggu wanita yang mereka cintai. Merasakan kejamnya Cinta yang didengung-dengungkan Media sebagai sesuatu yang indah, suci dan sempurna.
Mereka semua tahu rasanya menjadi sendiri, dan sekarang mereka telah menemukan sebuah tempat, sebuah komunitas, sebuah sel dimana mereka akhirnya tidak lagi merasakan sendirian.
Di malam itu, orang-orang menatap aneh dan menduga-duga ke arah kami. Perkumpulan macam apakah ini? Dimana ada pria berumur antara 20-41 tahun duduk dan berbicara dengan sangat akrab seperti sahabat lama?
Tidak hanya di malam itu. Hampir setiap hari dan setiap weekend di seluruh penjuru Jakarta dan kota-kota besar lainnya, puluhan sel dari Hitman System berkumpul, duduk bersama dan saling bercerita. Tidak melulu soal romansa, tapi juga soal pekerjaan, masalah personal, keluarga sampai agama. Mereka berkumpul tanpa perlu saya, Lex dan Kei minta.
Dalam Hitman System, kami mengembangkan prinsip sel (dari bahasa Inggris 'cell') sebagai komunitas brotherhood yang terbagi menurut letak geografis para alumni. Setiap sel hidup dan berdiri sendiri seperti organisme tunggal yang baru. Mereka berkumpul bukan untuk saling menyombongkan diri atau saling mengalahkan atau saling berkompetisi. Mereka berkumpul karena satu alasan saja: mereka adalah keluarga.
Kekuatan komunitas sel yang dulu hanya terdiri dari saya, Lex dan Kei kini berkembang jauh melebihi ekspetasi kami. Jauh melebihi mimpi-mimpi kami. Dan kami sangat bangga oleh karena setiap sel itu selalu dengan setia gembira menyambut alumni-alumni yang baru saja menyelesaikan program Hitman System.
Misalnya saja Sabtu 28 Agustus kemarin, Hitman System mengadakan RELOAD III untuk keperluan gathering dan sekaligus buka puasa bersama. Lebih dari 70 alumni yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya datang dengan wajah penuh semangat dan keakraban. Acara berlangsung dari jam 3.30 sampai jam 9 malam. Dan ketika kami mengakhiri acara, tidak ada satupun alumni yang langsung beranjak pulang. Mereka tetap duduk, berbicara satu dengan yang lainnya tanpa henti tanpa peduli acara sudah selesai. Bahkan ketika lampu ruangan sudah dipadamkan, mereka tetap bergerombol, tertawa bersama di luar gedung, bahkan sampai di jalanan.
Saya masih ingat saya menghampiri seorang alumni yang saya kenal baik, Bagwell. Dia menatap seluruh alumni-alumni lain sambil tersenyum. Ketika saya tanyakan apa yang sedang dia lihat, dia menjawab, "Well, I'm enjoying this moment. Gue gak pengen moment ini cepet abis dan lewat aja. I just don't want today end this fast. I want it to last forever."
Saya yakin seluruh alumni yang ada di saat itu merasakan hal yang sama. Anda bisa mengintip foto dan klip video pengalaman mereka di halaman Facebook kami.
Satu hal yang tidak akan saya lupakan adalah saat saya bertemu dengan Lex dan Kei beberapa tahun yang lalu. Saat itu saya menemukan kalau saya tidak sendirian. Kalau sebenarnya tidak ada seorangpun yang benar-benar sendirian. Karena di luar sana pasti akan ada teman/sahabat yang peduli pada Anda.
Sobat, jika saat ini Anda membaca artikel ini dan sedang merasakan kesendirian yang sangat, ketika Anda merasa tidak ada yang mengerti Anda, ketika Anda merasa tidak ada yang paham apa yang sedang Anda rasakan saat ini, ingat dan camkan lah hal ini, ANDA TIDAK SENDIRIAN.
Saat ini ada ratusan Pria dan Wanita di luar sana dengan masalah yang kompleks dan menyakitkan, baik itu masalah romansa, persahabatan, kantor, bisnis, keluarga atau apapun itu. Dan mungkin mereka tidak seberuntung Anda yang masih bisa membaca artikel ini.
Guys, you are not alone.
Apa yang bisa Anda lakukan saat ini adalah, keluar dari tempat Anda bersembunyi dan hubungi teman-teman Anda. Dan duduklah bersama mereka, berceritalah, tertawalah dan menangis bersama mereka.
Saya , Lex, Kei, Sins, Kis, dan Yuki pernah ada di posisi Anda. Dan kami sekarang bisa berada di sini sebagian besar karena hasil dorongan dan semangat dari satu sama lain.
Guys, you are not alone.
Kami selalu ada untuk Anda. Kami selalu bersemangat melihat email-email yang masuk ke inbox kami, kami selalu bersorak gembira saat Anda bercerita mengenai masalah Anda kepada kami, dan Anda tidak dapat membayangkan apa yang kami rasakan ketika kami melihat Anda lagi dua bulan setelah workshop/seminar dan melihat perubahan besar pada diri Anda.
Jadi, pernahkah Anda merasa ingin menyerah pada kejamnya kehidupan?
Pernahkah Anda merasa ingin lari dan mengakhiri seluruh hidup Anda?
Pernahkah Anda ingin berteriak kencang penuh emosi pada dunia?
Pernahkah Anda ingin menghilangkan diri Anda dan merubah seluruh hidup Anda?
Pernahkah Anda berdoa agar besok merupakan hari yang baru, hari dimana Anda terlahir menjadi manusia baru dan memulai segalanya dari nol?
Saya pernah. Kei dan Lex pernah. Sins, Kis dan Yuki pernah.
Seluruh alumni Hitman System pernah.
Sampai pada titik kami menemukan satu sama lain. Ketika senyum, jabatan dan pelukan dari sahabat menghilangkan seluruh kegelisahan dan permasalahan.
Ketika tawa dan tangis menjadi satu.
Saya, Kei, Lex, Sins, Kis, Yuki serta seluruh alumni Hitman System menunggu Anda dengan sabar dan penuh harapan.
Anda tidak sendirian, Sobat.
Kami menunggu Anda.
Kami selalu ada untuk Anda.
Pertanyaan terakhir saya...
Apa lagi yang Anda tunggu?
Sahabat Anda,
Jet Veetlev
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Anda Tidak Sendirian!"
Post a Comment