Kesalahan mindset dalam pernikahan (pernikahan dan kesalahannya)


Menikah dengan usia muda bukan masalah lagi , itu tidak apa-apa dan dapat di lakukkan. tetapi perhatikan beberapa hal di bawah ini . agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal dan kesalahan kesalahan . saat pasangan muda menikah karena akan berakibat tidak baik , dan bahkan bisa mengakibatkan perceraian . ini dia beberapa kesalahan pasangan muda saat menikah Di mulai dari tujuan menikah. di saat anda ingin melangkah ke jenjang pernikahan bersama pacar anda pikirkan dulu hal ini , apa tujuan anda menikah dengan pacar sekarang ? pastikan , tujuannya bukan karena masalah '' takut enggak jadi kalau terlalu lama pacaran , dan nanti takut enggak laku , itu adalah tujuan yang salah untuk menjalani kehidupan menikah . sebaiknya pikirkan dulu banyak hal agar tidak menyesal di kemuadian hari Komitmen , komitmen saat menikah dan saat berpacaran itu beda lho, komitment pada saat berpacaran itu mengikat pada saat pacaran komitmen bisa di langgar dan putus, lain halnya dengan pernikahaan , tidak semudah itu . Saat berpacaran seseorang lebih dominan untuk bisa menyenangkan hati pasangan , tetapi pada saat menikah kebanyakan seseorang lebih dominan , untuk menuntut . menuntut untuk lebih di mengerti , di dengar ,dan di perhatikan . banyak pasangan kaget saat menikah , bukan hanya pasangan muda saja ,tetapi pasangan yang dewasa pun mengalami hal serupa seperti ini , merasa kaget karena ternyata kenyatan menikah itu , sangat jauh berbeda dengan apa yang dulu mereka pikirkan . kehidupan menikah sungguh jauh beda dengan kehidupan dan hubungan saat masih berpacaran . Bagi mereka pasangan muda, karena mereka mungkin tidak berfikir tentang masalah ini, dan mereka memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan dengan terburu-buru , hati-hati ! bisa jadi akan menyesal dan akhirnya... menjadi masalah, seperti perceraian. And I post it here because I want this to become a reminder for me <3 Mengapa orang menikah ? Karena mereka jatuh cinta. Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia ? Apakah karena jatuh cinta ? Bukan… Tapi karena mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa. Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup… Mengapa jatuh cinta gampang ? Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita. Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap… Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai. Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel. Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan ber-sama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg-uneg, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut. Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka. Apakah kondisi ini bisa diperbaiki ? Tentu saja bisa, saat masing2 mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan ?? Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab. Mau punya teman hidup ? Jatuh cintalah… Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta.. Jagalah KOMITMEN awal. Meski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru. Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan. Pernikahan bukanlah tanaman bunga mekar harum semerbak yang sudah jadi. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama. Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula. Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau Tuhan sudah mengizinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti Ia mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita. Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan Tuhan dan Imam, untuk tetap setia dan saling mengasihi dalam segala keadaan. MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI “CARA” KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN. Manusia cenderung lebih pintar menilai orang lain daripada memeriksa diri sendiri, Padahal, ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri. Jangan suka menghakimi tetapi baiklah kita saling mengasihi. Pernikahan adalah tiket 1x jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini. Pernikahan adalah tempat dimana kita dituntut menjadi dewasa & salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab. Pernikahan bukan masalah feeling suka tidak suka, tapi tentang komitmen. Masalah dalam pernikahan biasanya karena kita tidak memahami perbedaan pria & wanita. Jangan tuntut pasangan untuk berubah, kitalah yang harus berubah lebih dulu. Ingat !! Better me = Better we. ☻ 3 kesalahan umum ☻ yang sering dilakukan suami : A. Tidak perhatikan perasaan istri. Laki lebih pakai logika , wanita pakai feeling. B. Lebih fokus memikirkan solusi daripada mendengar. Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami merasakan apa yang dia rasakan. C. Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian / jawaban. ☻ 3 kesalahan umum ☻ yang sering dilakukan istri : A. Memberi petunjuk tanpa diminta. Mungkin bagi istri menunjukan perhatian , tapi bagi suami merasa dikontrol. B. Mengeluhkan suami di hadapan orang lain. C. Mencoba membenarkan pada saat suami melakukan kesalahan. (istri merasa lebih benar) Selama berumah tangga, milikilah komitmen-komitmen ini: 1. Komitmen untuk tetap berpacaran. 2. Komitmen memiliki sexual intimacy regularly. 3. Komitmen untuk saling membantu (jangan mengkritik pasangan). 4. Komitmen untuk punya romantic get away (liburan berdua) 5. Komitmen berkomunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang tidak dapat apa-apa bila ada apa-apa, pasangan kita bukan dukun) 6. Komitmen untuk bicara hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan) 7. Komitmen untuk jadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. (Fisik yang sehat adalah kado buat pasangan) 8. Komitmen untuk mudah mengampuni pasangan. 9. Komitmen untuk bergandengan dan berpelukan. 10. Komitmen untuk h¡dυp dalam kebenaran. Pernikahan yang bahagia membutuhkan jatuh cinta berulang-ulang dengan pasangan yang sama. Bangun pagi ini katakan kepada pasangan kita ” I LOVE YOU ” biarlah ini menjadi pupuk yang akan menyuburkan kembali cinta kepada pasangan kita. Tujuan pernikahan bukanlah berpikiran sama, tetapi berpikir bersama. Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page : Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda. So.. Sudah sudahkah Anda mulai menyadarkan diri anda? Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda. Salam revolusi cinta

0 Response to "Kesalahan mindset dalam pernikahan (pernikahan dan kesalahannya)"

Post a Comment