Menciptakan relationship yang sehat dan tahan lama (self excerience, trusted?)


Dari banyak relationship yang saya lalui, saya mendapatkan banyak “wisdom” dan “kesamaan” hal positif yang sangat bagus untuk saya bagikan… nah sekarang saya akan share lebih lanjut dari pengalaman saya … dalam memulai segala sesuatu, saya selalu berpatokan kepada mindset… kenapa mindset?
Karena mindset merupakan “setting default” untuk segala macam action dan tujuan kita. Jadi sebelum kita memikirkan bagaimana caranya membuat pasangan kita betah untuk ada dalam relationship, kita harus pikirkan dulu setting standar kita yaitu mindset kita sendiri! Fase seleksi adalah fase dimana kedua pasangan saling “meng-audisi”… fase ini juga bisa disebut pedekate.
Ingat ini: jika anda tidak maupunya masalah, jangan cari masalah! Maka fase ini penting untuk “menentukan” apakah calon pasangan anda itu adalah orang yang akan membuat anda bahagia atau membuat anda terpuruk. Bagaimana orang menentukan arah dan tujuan relationship dengan pasangannya dipengaruhi hanya dengan dua faktor, yaitu:
1. Emosi (perasaan)
Nah kebanyakan orang mengambil keputusan untuk “in a relationship” berdasarkan emosi … dan hal ini banyak membuat orang buta akan kenyataan… yang ada dipikiran mereka adalah “gue akan melakukan apa saja – termasuk menghancurkan hidup gue – asal bisa sama pasangan gue!” … dan setelah mereka in a relationship, semua tidak “indah” seperti yang mereka pikirkan sebelumnya. Akan mulai bermunculan masalah dari pihak keluarga mereka, masalah kehidupan seperti waktu, keuangan dan kecemburuan, mereka mulai bosan satu sama lain, saling tidak sependapat dan akhirnya mereka menyesali keputusan yang mereka ambil itu, karena keputusan mereka itu hanya berdasarkan emosi sementara yang membutakan mereka akan realita yang sesungguhnya yaitu hidup itu lebih hanya dari sekedar romantika! Dengan kata lain, mereka tidak bisa memanage dengan baik relationship mereka karena hanya berdasarkan emosi. Ada juga yang “gambling” seperti diatas dan berhasil membuat relationship mereka langgeng karena saling cocok… tapi kemungkinan itu hanya 1% dari semua kejadian yang ada.
2. Logika (preferensi, fisik, masa depan cerah, dll)
Kebalikannya adalah orang-orang yang menggunakan logika … dimana mereka mencari pasangan yang sesuai preferensi mereka tanpa memikirkan rasa (emosi). Contohnya : seseorang mempunyai preferensi pasangan yang tinggi, putih dan kaya… dia mencari dan menemukan pasangan yang sesuai preferensi nya dan akhirnya memutuskan untuk in a relationship. Tapi sayang karena relationship nya hanya didasari preferensi dan tidak melibatkan emosi atau rasa cinta, maka tetaplah itu akan sia-sia … hubungannya akan terasa hambar karena ketidak cocokan masing-masing dalam sifat dan perasaan walaupun secara manajemen semuanya sudah pas. Yang harus diperhatikan adalah adalah harmonisasi “rasa” dan “logika” kita untuk manajemen kedepan.
Ingat juga bahwa kita adalah orang-orang yang masih hidup dalam budaya asia yang masih harus dicampuri dengan urusan keluarga…kita tidak bisa sepenuhnya independen. Jadi pastikan keluarga kitapun merestui pasangan kita jika kita tidak mau pusing dengan urusan keluarga! – i’ve been on this situation so many times!… specially with my mom…sadly we have different characteristic for my gf… but its ok… finally she realize that my happiness is based on me… thank you mom… – pikirkan juga tentang hal-hal yang akan kalian hadapi di fase relationship untuk kemudahan memanage nya… tapi jangan over analize dan terlalu strict! Kuncinya adalah harmonisasi kebebasan dan peraturan yang sehat!
Pastikan pasangan kalian itu pasangan yang sehati dan sepengertian! Jangan hanya mentang-mentang cantik atau ganteng langsung jadian! … paling pusing in a relationship sama orang yang cemburuan, curiga’an dan tidak pengertian. Relationship itu ditujukan untuk membawa kita lebih tinggi… bukan membawa kita lebih dalam kedalam masalah dan kehancuran! Relationship should make our life happy, otherwise its not a relationship! Think before you jump!! Anda tentu pernah mendengar istilah “happily ever after”… sering muncul di akhir dongeng-dongeng terutama yang mengandung unsur percintaan, dimana saat tokoh utama pria dan wanita setelah mengalami banyak rintangan dalam hubungan mereka akhirnya bisa bersatu bersama dan hidup bahagia selamanya…happily ever after.
Jujur saja saya pribadi berpendapat bahwa tidak ada yang namanya happily ever after!! Karena tidak ada relationship yang sempurna … akan selalu ada tubrukan sana-sini! Sedangkan masalahnya bukanlah di rintangan tersebut, melainkan bagaimana pasangan yang ada didalam relationship itu menanggapi dan mengatasi cobaan dan rintangan yang ada dalam relationship mereka.
Pada umumnya yang terjadi pada pasangan yang yang belum siap dan belum cukup dewasa…- dewasa yang saya maksud ini bukanlah dewasa dari usia melainkan dari cara berpikir- …solusi yang mereka ambil adalah: – menyudahi relationship mereka – tetap mempertahankan relationship mereka namun hidup dalam ketersiksaan batin – tetap mempertahankan hubungan sambil menjalin hubungan dengan yang lain ( selingkuh ) meskipun ada juga pasangan yang tetap mempertahankan relationship mereka dan justru menggunakan tubrukan-tubrukan dalam relationship mereka sebagai pelajaran dan koreksi agar menjadikan diri mereka masing-masing menjadi lebih baik dan akhirnya bisa bahagia…dan pasangan seperti inilah yang mungkin bisa dikatakan sebagai pasangan yang bisa berfikir secara dewasa.
For that i’ll leave u with some ideas about relationship. Pertama-tama jika anda masih tergila-gila dengan yang namanya mau jadi bad boy, p.u.a , playboy atau player, lupakan ide bahwa anda bisa memiliki relationship yang happy ever after! Mengapa? Karena dari awal anda sudah salah langkah! Dalam permainan golf atau bilyard, satu derajat saja salah pukul, maka jarak antara lubang golf dan bola golf dapat menjadi sangat jauh. Bayangkan… 1 derajat dapat menyebabkan miss yang sangat jauh! Begitu juga dengan relationship. Jika sejak awal anda masih berlagak seperti anak kecil dengan ego player yang tinggi, maka efek nya kebelakang akan sangat besar.
Relationship is about understanding each other, not just your ego! Sangat sulit, namun anda harus bisa melepaskan semua ide tentang bad boy, p.u.a, playboy atau player, dan menggantinya dengan ide tentang kedewasaan dan tanggung jawab. Lalu apa berarti melepaskan ide tentang bad boy , p.u.a , playboy atau player itu berarti kita berubah menjadi cupu dan nice guy?
No! Melepaskan ide bad boy, p.u.a, playboy atau player itu berarti lebih menjadi diri sendiri dengan membangun karakter dibandingkan terus menerus memakai topeng dan hanya memikirkan ego pribadi serta berbagai macam strategi pickup. Memang dengan anda lebih menjadi diri sendiri, maka tidak semua wanita akan menyukai anda! Itu sangat sulit apalagi bagi para “newbie” yang masih berfikirkan “pokoknya gua mau dapet semua cewe cantik di dunia!”… namun jika anda menginginkan sebuah relationship yang sehat, bahagia dan happily ever after, anda harus melakukan itu!
Lebih lanjut, justru para “newbie” yang masih berpikiran “sempit” seperti itu akan menemui jalan buntu karena tidak mungkin anda dapat membuat semua wanita menyukai anda!”. Yang mungkin adalah membuat semua wanita *potensial* saja untuk menyukai anda! Karena itu hanya mereka yang *fokus* kepada beberapa wanita “potensial” sajalah yang benar-benar mendapatkan hasil … pick-up seems fun, but when it comes to relationship, it sucks!
My friend have a great quote: “lebih baik dikelilingi sedikit wanita cantik yang menjadi sumber kebahagiaan, daripada dikelilingi banyak wanita cantik yang menjadi sumber stress dan habisnya isi dompet!” Haha.. Lots of beautiful woman can make you happy for a while. But in the long term, you’ve got to choose. So the points are: let go of the p.u.a / player mentality, start being yourself more, and choose only the right woman to enter your life!
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.
Salam revolusi cinta

0 Response to "Menciptakan relationship yang sehat dan tahan lama (self excerience, trusted?)"

Post a Comment