Perbedaan antara logika pria dan emosi wanita (bagia pertama)


Pria akan melakukan banyak hal untuk membuat wanita idamannya menyukai mereka. Memperlakukan mereka dengan istimewa, mengantar mereka kemana pun mereka mau, membantu mengerjakan tugas buat yang masih sekolah / kuliah, membeli hadiah yang mahal. Memuji dan memuja mereka , mengatakan “kamu cantik, kamu pintar, kamu hebat” secara berlebihan dan terkadang ‘bertubi-tubi’.
Perhatikan saja di facebook. Bila ada profile wanita yang cantik dan menarik tidak sedikit komentar di wall nya berupa kata-kata: thanks for adding me pretty girl ~ hai cantik ~ seneng deh bisa berteman sama cewek cakep kaya kamu … dll semacamnya. Bahkan ada pula yang kasih puisi-puisi gombal nan alay ( yang setahu saya justru bikin eneg ).
Seandainya ada wanita sangat cantik, seksi, classy, clever dan dengan segala kelebihannya … saya yakin pasti banyak pria yang rela berkorban untuk dia. Apapun yang wanita itu inginkan pasti pria yang menyukai dia berusaha supaya bisa memenuhi itu.
Contoh:
Wanita berkata , “aku suka banget makan salad” … langsung saja pria berusaha mencari dan membeli salad itu demi menyenangkan wanita idamannya.
Wanita bilang, “aku pengen ke mall nih tp ga ada kendaraan” … sebisa mungkin pria berusaha memenuhi keinginan wanita itu yaitu mengantar ke mall dengan cara apapun, kalau perlu naik taxi bila tidak ada kendaraan pribadi.
Apakah itu membuat wanita senang? Ya tentu saja apakah itu membuat wanita suka dengan pria itu? Belum tentu…bahkan seringkali tidak. Dan lucu nya. Si wanita justru jadian sama pria lain yang tidak pernah sebegitu berkorban untuk dia!
Dan apa yang terjadi saat pria itu ditinggalkan setelah dia sudah berkorban habis-habisan demi membuat wanita idamannya menyukai dia? Marah…memaki-maki : dasar cewek ga tahu diuntung, sialan dasar gak tahu terima kasih, gua uda banyak berkorban buat dia malah dia jalan sama cowok lain! Emang apa sih yang uda cowok itu kasih ke dia, gak sebanding sama apa yang udah gua lakuin!
Nah loh…
Buntutnya … depresi, stress, patah hati, sakit hati, galau … narkoba, bunuh diri dan tindakan konyol lainnya.
Sebenarnya apa sih yang salah? Kenapa pria baik yang lebih banyak berkorban justru ditinggalkan? Kenapa..?
Karena…
Pria pakai logika!
Logikanya adalah bila pria memenuhi apa yang diinginkan / disukai oleh wanita pasti akan membuat wanita itu menyukai pria tersebut.
Semakin banyak berkorban = semakin dicintai wanita semakin melakukan banyak kebaikan = wanita juga akan membalas kebaikannya lebih banyak
Itu adalah logika : 1 + 1 = 2
Bagaimana dengan emosi?
Emosi : 1 + 1 = apa aja asal itu menyenangkan untuk saya!
Cara kerja emosi berbeda dan seringkali bertolak belakang dengan logika.
Contoh:
Logika : pujilah wanita idaman anda setiap saat emosi : pujilah wanita idaman anda hanya saat dia pantas untuk dipuji ( dan anda harus jeli untuk menerapkan ini )
Logika : curahkan semua demi dia, beri segalanya untuk wanita idaman anda emosi : kasih sedikit demi sedikit, buat wanita penasaran dan biarkan dia yang mengejar anda karena ke-misterius-an anda dll
Trus gimana?
Bila anda ingin membuat wanita idaman anda memutuskan secara emosi, solusinya adalah dari awal jangan pakai logika bila mau berurusan dengan wanita.
Bila dari awal anda sudah bermain dengan emosi dan terus dipertahankan sampai anda bisa menguasai emosi wanita idaman anda maka … congratz … anda sudah bisa membuat dia memutuskan dengan emosi yang tidak menutup kemungkinan bahwa dia akan memilih anda.
So easy, right?
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di fans page :broken heart survival guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti anda.
Salam revolusi cinta

0 Response to "Perbedaan antara logika pria dan emosi wanita (bagia pertama)"

Post a Comment