Sebenarnya seberapa layak diri Anda untuk pasangan Anda? (berusaha jujur demi kebahagiaan pasangan)

Prologue : Saat kita bersama pasangan pernahkan Anda mempertanyakan tentang keberadaan diri Anda dihadapan pasangan?
Kemarin nih, waktu sedang jalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan di purwokerto, setelah cape berkeliling, ada keinginan buat rest di foodcourt sekalian buat isi perut yang sudah mulai berorasi (mirip demo buruh minta naik gaji) yang ada di tempat itu. Tidak sengaja nguping pembicaraan dua sejoli yang sepertinya sedang serius membahas sebuah hal.
Cow : kenapa juga sih kamu masih saja meributkan masalah itu terus.
Cew :.. (diam)
Cow : bilang coba, jangan diem kaya gitu terus.
Cew : apa aku salah kalau aku merasa kecewa sama sayang? Setelah terang-terangan selingkuh didepan aku?
Cow : sudah aku bilangkan, aku memang salah, dan aku sudah minta maav kan?
Cew : tapi kenapa sih kamu lakuin itu?
Cow : sudah deh ah, cape tau berantem terus kaya gini. Apa nda ada bahasan yang lainnya?
Cew : apa karena aku kurang layak untuk bisa mendapat kesetiaan dari kamu?
Cow : tau lah, cape ngomong sama kamu yang temperamen kaya gini
Cew :... (diam)
Cow : intinya sekarang kamu mau maavin aku apa tidak?
...........................
...........................
...........................
...........................
Saya sudah tidak sanggup lagi mendengarkan drama itu, hilang sudah selera makan saya. Bebek goreng, kita ketemu lain waktu yah.. Eneg saya ngeliat cow model ginian.
Well guys... Pernah tahu yang seperti ini? Atau mungkin ngalamin sendiri? Kadang saya merasa heran, banyak orang yang nda mau melek matanya buat lihat kenyataan, sebenernya layak apa tidak dirinya dihadapan pasangannya? Bukannya mengoreksi diri sendiri, tapi malahan menganggap orang lain tidak layak untuk kita.
Bisa dipastian jika semua orang memang punya kebiasaan buruk atau sering melakukan kesalahan, baik yang dianggap kesalahan kecil ataupun besar. Bagusnya jika kita bisa belajar dari kesalahan kita di masa lampau. Namun, sayangnya nggak semua orang bisa belajar dan berjanji untuk nggak lagi mengulangi kesalahan dulu, bukan? Coba deh sekarang Anda bayangkan saat sedang terjebak ke dalam situasi di mana Anda melakukan banyak kesalahan terhadap pasangan Anda. Sekali melakukan kebohongan misalnya, dia masih memaafkan hingga karena terbiasa dimaafkan oleh dia, Anda melakukan kebohongan lagi hingga tak bisa dihitung, bahkan yang lebih parahnya lagi Anda melakukan perselingkuhan.

Begitu pasangan Anda tahu, pasti dia akan minta putus. Namun, karena menyesal dan menyadari bahwa dialah wanita yang baik dan yang Anda cari selama ini, Anda menolak saat dia bilang putus. Anda berpikir bahwa segala kesalahan yang pernah dilakukan hanya kekhilafan Anda, kemudian memohon-mohon untuk bisa lagi sama dia.

Atau coba bayangkan jika Anda adalahwanitanyebelinyang selalu minta antar jemput, minta dibayarin makan danshopping, posesif dan cemburuan, serta mengatur dan ngelarang dia dalam hal apapun, bahkan cuek dan nggak support dengan tujuan hidupnya. Karena ngerasa nggak didukung maka pasangan Anda minta putus, setelah sebelumnya protes sama sikapmu yang satu itu. Tentu Anda tolak karena selama ini merasa nggak ada masalah dalam hubungan kalian pun Anda selama ini terbukti setia. Apalagi selama ini hanya dia pria yang mengerti dan terima Anda apa adanya (ya meskipun akhirnya nggak tahan karena sikap buruk Anda).

Dua gambaran di atas bisa menjelaskan jika memang masih banyak orang yang nggak sadar bahwa dirinya itu sebenarnya nggak layak dianggap sebagai pasangan. Memang orang semua orang punya sikap buruk atau kesalahan dan biasanya orang sadar bahwa sikapnya bisa merusak hubungan yang sedang mereka jalin, tapi sayangnya nggak mau jika harus berpisah. Sangat wajar bukan jika pasangan akhirnya minta putus? Karena bagi mereka, Anda sudah tak layak lagi menjadi pasangannya. Dia yang selalu setia harus dibalas dengan perselingkuhan. Dia yang percaya kamu harus dibalas dengan rasa curiga dan kekangan. Hal inilah yang membuat dia berpikir kalau Anda sudah tak layak.

Hubungan dirasa baik jika Anda dan pasangan bisa sama-sama belajar dan saling membangun. Coba tanyakan dalam diri apakah Anda masih layak menjadi pasangan dia sehingga meminta dia untuk nggak memutuskan Anda? Kalau posisi dibalik, apakah Anda layak mendapat pasangan yang menuntut dan pernah selingkuh? Tidak bukan? Maka dari itu, penting bagi Anda untuk berpikir dan menyadari, sejauh mana Anda layak untuk pasangan Anda. Kalau memang sadar bahwa sudah tak layak, maka biarkan dia temukan orang lain yang lebih menghargai dia.
Kalau kalian menemukan kasus-kasus yang sesuai tema postingan ini di lingkungan kalian dan belum saya sebutkan di atas, silakan share di comment box! Makasih banyak!
Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.

Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.

Salam revolusi cinta

0 Response to "Sebenarnya seberapa layak diri Anda untuk pasangan Anda? (berusaha jujur demi kebahagiaan pasangan)"

Post a Comment