Malam
ini saya terbangun karena sedikit mendapati mimpi buruk, daripada tidak
bisa tidur dan bengong maka saya akan sedikit menulis notes ini untuk
Anda. Kadang orang masih banyak bertanya tentang apa arti sebenarnya
dari perasaan yang harus berlogika? Dan pada tanggal di post nya notes
ini. Dan setelah beberapa kali melakukan eksperimen dan bekerjasama
dengan otak kanan, tengah, dan kiri saya. Akhirnya saya dapat merangkum
bagaimana inti dari belajar sebuah logika. Baik itu dalam matematika,
komputer, web programing, kehidupan sehari-hari, de es be. Karena itu,
tulisan ini berbentuk dalam jabaran secara umum saja.
Tulisan ini
hanya berdasarkan pengalaman dan pikiran serta ide saya saja. Mungkin
pendapat orang lain akan berbeda. Tetapi bagi saya hal-hal yang akan
dijabarkan di bawah ini membuat saya menjadi lebih mudah dalam belajar
logika.
First step dari belajar logika adalah bagaimana
mempelajari secara dalam apa yang diinginkan dan tujuan dari suatu kasus
tersebut. Misalnya saja pada sebuah kasus pembunuhan, kita mula-mula
harus berfikir apa motif dan tujuan pelaku melakukan pembunuhan tersebut
sebelum menganalisa bagaimana cara pelaku melakukan pembunuhan
tersebut. Jadi, step pertama dalam melakukan penyelesaian kasus yang
berhubungan dengan logika adalah menemukan apa yang “dituju dan
diinginkan” oleh kasus tersebut. Sehingga pada langkah selanjutnya, kita
sudah dapat mengira-ngira (bukan berprasangka saja) siapa pelaku yang
berhubungan dengan motif ini.
Setelah kita menemukan apa yang
diinginkan oleh sang kasus, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan bukti.
Kumpulkan saja hal-hal yang dapat membuktikan bahwa tersebut BENAR
adanya. Di sini kita membutuhkan penalaran dan kreatifitas dalam
menentukan mana bukti yang berhubungan dan tidak berhubungan sama
sekali.
Setelah kedua tahap di atas diselesaikan, selanjutnya
menemukan teknik, cara, dan trik awal secara SISTEMATIK dan TERURUT.
Atau istilah lain secara KRONOLOGIS. Dimulai dari hal-hal yang kecil,
kemudian hal-hal yang besar.Karena biasanya kunci dari suatu kasus
logika adalah HAL-HAL YANG KECIL tersebut. Jadi, step kedua adalah
menyusun dan merangkum hal-hal yang kecil dan besar. Kemudian
mengurutkannya dari yang KECIL ke BESAR.
Last but not least,
inilah akhirnya. Setelah semua motif, teknik dan trik, serta bukti telah
dikumpulkan semua. Kita kemudian menyusun hal-hal yang berhubungan
dengan kasus dari AWAL hingga AKHIR. Dari NIAT hingga AKIBAT YANG TELAH
DITIMBULKANNYA.
Dari step pertama hingga step terakhir. Kita
harus bisa menghubungkan hal yang satu dengan hal yang lain dari semua
potongan-potongan yang telah kita kumpulkan pada step-step di atas.
Kita
analogikan saja bahwa kita akan menyelesaikan sebuah puzzle. Tetapi
potongan-potongan puzzle tersebut hilang dan bercampur dengan potongan
puzzle yang berbeda gambarnya. Untuk menyelesaikan ini kita harus
mengetahui gambar mana saja yang kita tuju yaitu potongan puzzle yang
akan kita selesaikan dengan potongan puzzle yang tidak ada hubungannya
dengan yang kita selesaikan.
(STEP 1 :: MOTIF).
Setelah itu
kita kemudian mengumpulkan puzzle-puzzle yang berhubungan dengan gambar
yang kita tuju. Misalnya kita akan menyelesaikan puzzle kelinci, kita
tidak boleh mengumpulkan puzzle yang bergambar kucing. Nah, dalam
mengumpulkan puzzle ini kita memerlukan kreatifitas dan penalaran mana
yang merupakan puzzle kelinci dan mana yang merupakan puzzle kucing.
Sehingga kita tidak salah dalam mengambilnya.
(STEP 2 :: MENGUMPULKAN BUKTI).
Potongan-potongan
puzzle bergambar kelinci telah terkumpul. Tetapi kita bingung harus
memulai darimana menyusunnya. Disini kita harus memulai dari hal-hal
yang kecil. Kita harus memulai menyusunnya dari pojok ke pojok. Tidak
mungkin bukan kita menyusun puzzle dari tengah? Kita tidak bisa langsung
menyelesaikan puzzle dari tengah (kecuali jika anda jenius). Kita harus
menyelesaikan puzzle dari pojok atau dari pinggir (HAL-HAL YANG KECIL)
terlebih dahulu, baru kemudian menyusunnya ke tengah (HAL-HAL YANG
BESAR).
(STEP 3 :: MENYUSUN SECARA KRONOLOGIS).
Akhirnya,
setelah puzzle disusun secara “kronologis” tadi, kita kemudian
mencocokkan puzzle bagian yang satu dengan yang lain. Bagian mana yang
memiliki lekukan yang cocok dengan bagian ini. Apakah mungkin bagian ini
tertukar dengan yang satunya sehingga gambar tidak singkron. Setelah
itu kemudian, lanjutkan saja terus hingga puzzle tersebut selesai.
(STEP 4 :: MENGUMPULKAN SEMUA HAL YANG TELAH DIKUMPULKAN KEMUDIAN MENYUSUNNYA)
Yup,,
itu endingnya. Satu hal yang harus diingat dari belajar logika ini
adalah JANGAN CEPAT MENYERAH. Jangan putus di tengah jalan. Serta JANGAN
SAMPAI TAKUT MELIHAT SOAL. Bagaimana mungkin kita akan berperang jika
kita hanya takut mendengar namanya saja, bagaimana kekuatan &
senjatanya pun kita belum tahu persis. Logic adalah bagaimana kita
menyelesaikan sesuatu yang sesuai dengan kenyataan dan cocok dengan
pikiran kita (logis). Jadi, logika merupakan kemampuan kita bagaimana
untuk berfikir secara logis dan tepat dengan kenyataan.
Demi
kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page
:Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi
berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.
Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.
Salam revolusi cinta
Home » Eex Ferrilianto
» Tak ada salahnya menyelesaikan masalah dengan berlogika (berfikir secara logis dan tepat dengan kenyataan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Tak ada salahnya menyelesaikan masalah dengan berlogika (berfikir secara logis dan tepat dengan kenyataan)"
Post a Comment