Hubungan sebagai cermin yang sempurna bagi diri sendiri (menilai kualitas pasangan dari caranya memperlakukan orang lain)

Pagi hari ini sudah dikejutkan oleh sebuah kejadian yang sangat menggoda untuk diterjemahkan dalam notes. Saat matahari pagi masih berusaha keras untuk memperkosa mata saya yang masih terlelap setelah semalam begadang, tiba-tiba sebuah reff lagu Pulse of The Maggots yang dinyanyikan oleh Slipknot dari HP manandakan sebuah sms masuk..
Blaiiikk.. Ternyata temen lagi kena masalah, saat berkendara diserempet oleh mobil mewah, saya bergegas menuju TKP tanpa berniat menghilangkan aroma tidur yang konon sangat segar itu.. Wkwkwk..
Disitu tamapak temen saya sedang adu mulut dengan sang pemilik mobil, dan Ahh.. Cantik juga si pemilik mobil tersebut, tapi sayangnya tak secantik kata-kata yang dilontarkannya, berderet kata makian dilontarkan dari bibirnya,teman saya sudah berusaha mengajak damai dengan meminta pemilik mobil untuk mengganti karena banyak saksi yang melihat kesalahan mobil tersebut, tapi karena saya sudah cape dan suntuk meladeni ucapannya akhirnya lebih baik telp polisi.
Di saat akan berakhir pembahasan masalah dikantor polisi nampak si wanita tersebut menerima telp dari seseorang yang saya kira adalah pacarnya, sedikit yang bisa saya tangkap dari pembicaraan mereka :
Cew : ah lo emang ga mw ngertiin gw yah, dimana pengertian lo sebagai pria. Kerjaan mulu yang diutamakan.
Cow : .... (tak terdengar)
Cew : oke.. Gw emang egois, tapi lo inget segala yg udah gw lakuin buat lo.
Cow : .... (tak terdengar).
Cew : terserah lo, sekarang lebih baik kita putus. Bubar saja, ga ada gunanya.
Cow : .... (tak terdengar).
Cew : gw bisa tangani segala hal, gw ga butuh cow kayak lo ! Masih banyak temen yang bisa bantuin gw.
Cow : .... (tak terdengar).
Cew : bang**t lo.
Sang wanita menutup telp nya.
Lalu dalam pikiran saya : mana ada pria yang tahan dan kuat menghadapi sikap cewe macam gini. Egonya selangit, melihat dari cara dia memperlakukan orang lain yang tidak dia kenal saja dah kasar seperti itu, apalagi dengan pacarnya atau orang terdekatnya, pastilah tak berbeda jauh.
Guys, dari narasi cerita diatas, kesimpulan apa yang Anda dapatkan? Tepat sekali.. Dari sebagian kecil saja sudah bisa menilai bukan, tentang bagaimana karakter sang wanita. Itulah intinya, mungkin pikiran Anda tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah saya tulis diatas.
Akan saya jelaskan secara lebih mendetail agar bisa terhegemoni secara baik dalam rangkaian otak kita semua.
Dalam kehidupan selama ini pernahkah Anda berpikir bahwa kualitas diri kita itu tercermin dari bagaimana kita memperlakukan orang lain?
Ada sebuah kepercayaan yang beredar luas di masyarakat secara turun temurun, bahwa yang menilai diri kita itu adalah orang lain. Tepat, kualitas seseorang hanya bisa dinilai oleh orang lain. Bagaimana kita bertindak setiap hari, memperlakukan orang di sekitar,menanggapi orang lain, semuanya dinilai oleh orang lain. Jangankan perilaku, tata cara kita berbicara, kemampuan kita menyampaikan apa yang kita rasakan, semuanya menjadi satu media penilai bagi orang lain.
Nah selanjutnya, jika skor nilai kita bagus maka apa yang akan kita dapatkan? Jawabannya adalah perhatian dari orang lain. Orang-orang biasanya tertarik memperhatikan orang dengan kualitas ekstrem, ekstrem jahatnya dan juga ekstrem baiknya. Hal ini menjadi dasar bagimereka untuk menentukan penilaiannya terhadap kualitas diri kita, yang nantinya sangat berpengaruh terhadap hubungan di kemudian hari. Jika diri kita dinilai baik, maka secara tidak langsung orang-orang akan berbahagia berada di dekat kita. Kita memperlakukan mereka dengan baik, mereka juga akan memperlakukan kita dengan cara yang sama dan itulah yang disebut dengan hubungan harmonis , hubungan yang saling menghargai satu sama lain.
Nah, kemudian pernahkah Anda berpikir bahwa kualitas diri kita bisa dilihat dari seberapa harmonis hubungan kita dengan orang lain? Jika dilihat secara menyeluruh, hubungan yang harmonis baru bisa terciptajika manusia-manusia pembentuknya sehati dan saling menyayangi. Lihat saja sebuah keluarga harmonis, antara ayah, ibu serta anak-anaknya ada keterikatan yang erat, saling menyayangi dan mempunyai pandangan yang hampir sama akan sesuatu. Mereka sehati.
Atau hubungan Anda dengan teman-teman. Semakin banyak kita punya teman baik, maka semakin banyak orang yang menyukai kita. Itu artinya diri kita baik, kualitas kita memadai untuk membuat sebuah hubungan sempurna dengan orang lain.
Nah,untuk itu jika Anda ingin mengetahui sebaik apa anda menjadi orang, sebagus apa kualitas diri Anda, maka Anda bisa melihat dari berapa hubungan harmonis yang Anda jalin dengan orang lain. Semakin banyak, berarti Anda orang yang berkualitas dan itu patut ditingkatkan. Begitu juga sebaliknya. Anda bisa bercermin hubungan itu untuk memperbaiki diri sendiri.Menjaga hubungan agar tetap harmonis.Pernikahan ibarat mengarungi lautan yang luas di dalam bahtera. Ada pasang surut, badai, dan ketenangan laut. Tapi semua itu akan berlalu dengan baik bila dalam hubungan tersebut itu antara pria dan wanita saling mendukung. Menjaga hubungan bukan hanya tugas seorang individu saja, tetapi tugas keduanya. Pasangan yang saling menjaga hubungan akan membuat keluarganya menjadi keluarga yang berkualitas. Berikut ini akan saya hadirkan beberapa langkah untuk menjaga hubungan hingga kejenjang yang lebih serius untuk Anda :
1. Bangun hubungan dengan berlandaskan ajaran agama
Agama merupakan dasar hidup manusia, begitu juga dengan pernikahan. Pernikahan yang berlandaskan agama akan berjalan baik. Karena agama akan membuat pasangan menjadi sadar dan ikhlas jika menghadapi masalah.
2. Bangun kepercayaan mulai dari awal hubungan.
Kepercayaan bukan dimulai saat sudah adanya hubungan ataupun pernikahan berada di tengah perjalanan. Tetapi kepercayaan dimulai saat pernikahan baru dimulai. Pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati adalah salah satu alasannya. Berikan kepercayaan pada pasangan Anda jika tidak di dekat Anda, misalnya pasangan Anda bekerja di luar kota. Kepercayaan ini merupakan satu kunci untuk menjaga hubungan ataupun pernikahan dan kepercayaan ini juga akan membawa Anda dan pasangan menuju ke pernikahan bahagia.
3. Bangun komunikasi yang baik
Pernyataan "semua bisa dibicarakan" memang benar dan efektif untuk menjaga pernikahan. Biasanya masalah terjadi karena adanya salah paham dan salah komunikasi. Oleh karena itu jagalah komunikasi yang baik dalam pernikahan Anda. Komunikasi memang dapat dilakukan lewat telepon, tapi juga harus dilakukan secara langsung. Misalnya sediakan waktu untuk makan malam bersama. Dalam acara makan malam ini Anda dan keluarga dapat saling bercerita atau sekedar berbagi pengalaman.
4. Saling bekerjasama
Bangunlah kerjasama dengan pasangan Anda. Kerjasama ini dilakukan di segala hal, misalnya mendidik anak (bagi yang sudah menikah). Kerjasama dalam mendidik anak ini dapat dilakukan dengan berdiskusi masalah pendidikan, perkembangan dan masa depan anak. Selain masalah mendidik anak. Atau bisa juga bekerjasama saat salah seorang mendapatkan sebuah masalah bisa juga dijadikan sebagai alat. Masalah lain pun harus diselesaikan dengan bekerjasama. Karena masalah salah satu pasangan akan menjadi masalah bersama sehingga sangat dibutuhkan kerjasama yang baik untuk menyelesaikannya.
Semoga apa yang saya sampaikan saat ini bisa dijadikan referensi moral dalam kehidupan romansa Anda, karena tak hanya sekedar menjadi opini pribadi saja apabila disertai oleh fakta ilmiahnya. Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page : Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.

Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.

Salam revolusi cinta

0 Response to "Hubungan sebagai cermin yang sempurna bagi diri sendiri (menilai kualitas pasangan dari caranya memperlakukan orang lain)"

Post a Comment