Keunikan pria dan wanita kembali kedasar sirkulasi romansa (belajar untuk menghormati kaum wanita)

Pada dasarnya pria dan wanita itu berbeda, bukan menunjukkan siapa yang lebih superior dan mana yang inferior. Perbedaan itu menunjukkan keunikan yang istimewa pada keduanya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sebenarnya tidak perlu dipertentangkan. Perbedaan gender bukanlah semata pengaruh lingkungan atau ekspektasi sosial, melainkan pengaruh genetik yang memang sudah ada sejak perkembangannya di dalam rahim.

Hal ini sama halnya dengan perbedaan hormon yang dimiliki kedua jenis kelamin tersebut. Tak heran bila seorang anak laki-laki diberi mainan boneka, maka yang terjadi bukannya bermain, malahan ia mencabut bagian-bagian boneka itu dan beralih ke mainan mobil-mobilan. Sebaliknya, anak perempuan akan memilih boneka dan bahkan mengajak benda mati itu berbicara bagaikan seorang ibu yang menimang bayi kesayangannya. Masih ingat kata-kata itu bukan? Yah.. Saya pernah menguploadnya sebagai status beberapa waktu lalu diaccount facebook saya.

Perbedaan gender juga tampak pada gaya berkomunikasi. Umumnya pria berbicara guna untuk menyampaikan informasi atau laporan (report talk). Fokus pembicaraan seorang pria adalah pada pemecahan masalah, pemaparan fakta, goal oriented dan sedikit bertanya untuk meminta bantuan atau petunjuk. Pria juga cenderung kompetitif. Saat berkumpul, pria suka bercakap-cakap tentang berbagai benda, bisnis, olahraga, makanan atau apapun yang membuatnya bisa tampil lebih oke.

Berbeda dengan kaum pria, perempuan biasanya cenderung lebih suka berbicara tentang orang, seperti anaknya, keluarga, rekan kerja atau siapapun yang bisa dijadikan bahan perbincangan. Itulah sebabnya, wanita sering diidentikkan dengan sosok yang suka gosip.
Hayooo... Pada kaya gitu apa tidak coba?
Wanita suka senang mengungkapkan perasaannya, relationship oriented dan dengan cepatnya bertanya untuk memperoleh bantuan atau petunjuk.

Mereka berbicara untuk mendapatkan informasi dan untuk menjalin hubungan (rapport talk).

Perbedaan gaya berkomunikasi ini tentu saja bisa menjadi sumber konflik jika tidak mau saling memahami atau kalau tidak akan bisa memunculkan berbagai prasangka yang berujung pada pertengkaran.

Pria merasa wanita berbicara terlalu panjang, rumit dan berbelit-belit.

Sementara wanita merasa para pria terlalu pelit berbicara, kaku dan tanpa perasaan. Jika hal ini terkait dengan pasangan maka mereka harus mau belajar memahami gaya berkomunikasi pasangannya masing-masing, memahami supaya hubungannya tidak mengalami berbagai gejolak dan ketegangan.

Sebab bagaimanapun juga, dalam sebuah hubungan berlaku sebuah amanah dari Yang Maha Kuasa, yaitu "Kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya."

Lalu bagaimana dengan kemampuan otak, apakah juga ada perbedaan antara otak pria dan wanita? Ya, ada! Otak pria sangat terspesialisasi, menggunakan bagian spesifik pada satu hemisfer atau lainnya untuk menyelesaikan tugas spesifik. Sementara otak wanita lebih diffuse dan menggunakan porsi yang signifikan pada kedua belahan hemisfer untuk tugas beragam. Wanita melihat sesuatu dalam gambaran yang luas dan detail, mampu membagi perhatiannya pada variasi tugas atau aktivitas.

Seorang pria sepulang dari kerja ingin lebih rileks dia duduk di kursi sambil membaca koran atau nonton televisi dan sepertinya tidak peduli dengan sekelilingnya, hal ini karena otaknya bekerja secara spesifik atau terkonsentrasi pada satu hal. Tetapi wanita bisa melakukan yang berbeda. Sambil menyeduh teh sang wanita bisa ngobrol dengan temannya melalui telepon genggamnya dan secara mendadak dia berbicara dengan suami atau anaknya (jika sudah menikah). Hal ini sangat biasa bagi seorang wanita, karena otaknya bisa bekerja dalam waktu bersamaan.

Otak wanita memungkinkan dirinya melakukan banyak tugas yang tak saling berhubungan dalam satu waktu tertentu, sebaliknya pria seakan otaknya memiliki filling cabinet yang khusus untuk menempatkan masing-masing "file". Pria cenderung melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu tertentu. Pria bisa melakukan sesuatu tanpa melibatkan perasaannya, tetapi wanita tidak demikian. Wanita bisa sangat terlibat secara emosional ketika melakukan sesuatu, sehingga dalam waktu yang bersamaan dia akan melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.

Kemampuan otak pria dan wanita yang sangat unik seperti ini jika dipadu akan sangat luar biasa. Demikianlah sebenarnya rencana Sang Pencipta bagi sebuah pernikahan. Dia melihat Adam, pria pertama yang diciptakan-Nya adalah makhluk yang sangat baik, namun menjadi tidak baik karena tidak memiliki pasangan (wanita) yang sepadan. "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Karena wanita adalah pasangan sepadan seorang pria, berarti pria dan wanita adalah mitra yang sepadan.

Pria yang memiliki kecenderungan berpikir secara logika, luas dan terfokus, akan menjadi lebih baik dan utuh jika bersatu dengan wanita yang memiliki kemampuan berpikir yang rinci dan bersifat relasional dan sentuhan emosional yang dalam. Perbedaan yang ada pada masing-masing bersifat melengkapi dan membangun bukan untuk saling merendahkan

atau merusak. Apa yang tidak dimiliki oleh seorang pria, ada pada wanita, apa yang tidak dimiliki wanita ada pada pria. Pria dan wanita adalah satu paduan sorgawi yang harmonis.

Bukankah hal ini sangat indah?

Ya, perbedaan itu menjadi keunikan yang istimewa yang indah jika pria dan wanita bisa bersinergi, kerja sama dan saling menerima satu sama lain. Ide-ide menjadi lebih kreatif, pekerjaan menjadi lebih efektif, hubungan akan menjadi lebih dinamis dan kebahagiaan batin akan menjadi lebih utuh. Benar-benar sebuah maha karya rancangan Ilahi yang akan menghasilkan kebahagiaan dan keharmonisan dalam kehidupan dan keluarga.

Jika pemahaman ini dimiliki semua orang, maka seorang pria tidak perlu menjadi arogan berpikir dirinya lebih kuat dan hebat sehingga mendominasi wanita dan merendahkan wanita. Demikian juga seorang wanita tidak perlu menjadi rendah diri, merasa lemah dan merasa harus berjuang terus menerus untuk menunjukkan siapa dirinya di hadapan pria. Tidak perlu semua itu terjadi, karena pria wanita memang pribadi yang berbeda, unik dan istimewa.

Pria dan wanita diciptakan oleh Tuhan untuk saling mengisi kekosongan masing-masing, saling memenuhi kebutuhan satu sama lain. Pria dan wanita yang bersinergi

adalah harmonisasi yang indah dari sorga untuk dunia. Semua keharmonisan ini tentu bisa dimulai dari Anda terlebih dahulu. Maukah Anda?

Demi kemajuan kita semua segeralah bergabung bersama kami di Fans Page :Broken Heart Survival Guide, untuk mendapatkan materi-materi berkualitas lainnya untuk sebuah infestasi besar dalam hidup Anda.

Indahnya berbagi cerita dan cinta terhadap orang lain seperti Anda.


Salam revolusi cinta

0 Response to "Keunikan pria dan wanita kembali kedasar sirkulasi romansa (belajar untuk menghormati kaum wanita)"

Post a Comment