The Art of Direct Approach




DIRECT AND INDIRECT
Pada umumnya ada 2 cara berkenalan (approach) yang biasanya dilakukan para pria di dunia ini.
1.Indirect (tidak langsung),
  • memberikan salam melalui temannya
  • meminta untuk dipertemukan atau diperkenalkan oleh teman, sahabat atau anggota keluarga
  • bertanya tentang pendapat wanita, posisi suatu tempat, acara yang sedang berlangsung dan lainnya.
2.Direct (langsung)
  • memberikan pujian atau komentar ketika pertama kali bertemu dan langsung menanyakan nama,
  • tanpa basa basi mengatakan apa yang ada di dalam hati dan kepalanya pada saat itu,
  • langsung menanyakan nama dan bersalaman,

MENGAPA HARUS MENGGUNAKAN DIRECT APPROACH ?
Setiap wanita di dunia ini menginginkan segala sesuatunya berjalan secara alami atau tanpa di buat-dibuat, termasuk di dalamnya adalah kehidupan relationship bersama sang pria dimulai sejak moment perkenalan.
Dan tidak semua pria dilahirkan memiliki bakat atau kemampuan dalam berkomunikasi dengan wanita.
Sebagai contoh, beberapa teman saya di ITB banyak mengalami kesulitan untuk memulai sebuah hubungan dengan wanita.Mulai dari menciptakan moment yang berkesan di saat pertama kali berkenalan.
Itu dikarenakan mereka memiliki masalah dengan bahasa komunikasi atau soft skill.
Lalu apa hubungannya dengan direct approach ?
Direct approach melatih anda untuk berkata jujur dan apa adanya.
Direct approach melatih anda untuk berfikir sederhana.
Direct approach melatih anda untuk mengatasi ketakutan terbesar anda, yaitu ketakutan untuk berkomunikasi secara heart to heart dengan wanita impian anda.

KAPAN SEBAIKNYA MENGGUNAKAN DIRECT APPROACH ?
Lebih baik jika digunakan :
  • Disaat anda dan wanita telah melakukan eye contact lebih dari 3 detik atau lebih tepatnya disaat ia telah memberikan sinyal ketertarikan ketika pertama kali melihat anda.
  • Disaat anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk berkomunikasi (rush in time), sedangakan ia adalah type wanita impian anda.
  • Jika anda adalah pria sederhana  yang menyukai esensi dari TO THE POINT

THE DIRECT APPROACH

Saya membagi direct approach menjadi 4 fase : opening, transitioning, building connection, dan making commitment.
OPENING
Inti dari fase opening adalah membangun ketertarikan melalui first impression atau kesan pertama.
Ketertarikan ini dipengaruhi oleh “THE 7 FACTOR” yang akan saya jelaskan pada artikel berikutnya.
Berikut contoh dari fase direct opening :
“hai, klo diliat dari jauh senyum lu mirip angelina jolie, nama lu siapa ?”
“Hi, bntar lagi gw harus ke atas buat nonton, dari cara berpakaian lu keliatan keibuan, lu gk keberatan kan klo gw tau nama lu ?”
“Eh sry bntar, mungkin ini keliatan aneh, tapi gw ingin jujur, lu adalah wanita paling karismatik yang pernah gw liat, dan gw sama sekali gk mau lost contact.Nama lu siapa ?”
“Hi, tadi gw liat lu lagi jogging, lu atlet ya ?”
“Hi sry ganggu bntar, dosen gw bilang klo anak-anak FSRD ITB itu baik-baik, pinter dan cantik.Dan gw yakin lu anak FSRD karena lu cantik, smart dan baik.Nama lu siapa ?”
“Sry bentar, boleh minta tolong kan ? Iya tolong pegang hp gw bntar.Ok sekarang tolong tulis no handphone kamu ya”

TRANSITIONING 
Dari keempat fase yang saya sebut, fase ini (transitioning) merupakan fase yang paling krusial.
Kenapa ? karena pada fase ini wanita secara naluriah akan memutuskan apakah dia akan pergi atau kemudian melanjutkan pembicaraan.
Mengapa ia pergi ?
  • Karena ia melihat diri anda layaknya seorang salesman, yang sama sekali tidak menarik melalui cara berbicara, bahasa tubuh, cara berpakaian dan yang lainnya.
  • Karena ia menganggap anda telah menghina dirinya dengan menjadikannya sebagai objek kesenangan, yang kesemuanya terlihat dari tatapan mata dan senyuman anda.
  • Karena ia menganggap anda pria manipulatif yang sedang menyembunyikan sesuatu atau niat tertentu di dalam kepala.
Mengapa ia memustuskan untuk melanjutkan pembicaraan anda ?
  • Karena melalui bahasa tubuh dan cara berbicara ia menganggap anda adalah pria karismatik dengan ketenangan dan rasa percaya diri yang tinggi
  • Karena ia mengangap anda sebagai potential romantic interest, yang memiliki potensi untuk menjadi orang terdekat dalam kehidupannya.
  • Ia merasa cocok dengan cara berbicara , dan cara berpakaian anda, seperti ia merasakan bahwa anda adalah bagian dari dirinya.
Inti dari fase kedua ini adalah anda membangun kenyaman dengan candaan/humor/flirting, penyesuaian cara berbicara, kesamaan latar belakang ataupun kesamaan interest.
Contoh candaan ringan pada fase transisi ini :
“Oh ya tadi gw bilang lu punya aura keibuan,
sekarang gw mau tanya, dah punya berapa putera bu ?”
atau
Wanita : “Kenapa tiba-tiba kenalan? Lagi ada acara apa ?”
Pria : “Gak apa-apa.suatu saat nanti ketika kita dah jadi pasangan.gw bakalan cerita ke sahabat-sahabat dan keluarga tentang waktu pertama kali gw kenalan sama lu.”
atau
Wanita : “Kamu lagi ngapain ?”
Pria : “Lagi ngecek detak jantung” (memegang pergelangan tangan kiri dengan ibu jari tangan kanan)
Wanita : “Maksudnya?”
Pria : “Gak tau kenapa, waktu ngobrol ama lu, detak jantung gw nambah cepet”
atau
Pria : “lu hobinya senyum terus ya ?”
Wanita : “iya emang kenapa ?”
Pria : “ ya gak papa, gw takut tertarik aja ama senyuman lu.”

BUILDING CONNECTION 
Dalam fase ini, anda akan menyelami dunia sang wanita melalui komunikasi verbal yang cukup lama (instant date), jika memang sang wanita tertarik untuk meneruskan komunikasi.
Dna kemudian, mungkin banyak diantara anda yang bingung untuk memulai sebuah pembicaraan yang berkesan dan bermakna.
Begini, sebenarnya  dalam fase ketiga ini, bobot dari suatu obrolan tidaklah sebegitu penting.
Pada fase ketiga ini, satu-satunya hal yang  patut menjadi fokus anda adalah kedekatan emosional.
Story telling, flirting semuanya hanyalah pemanis belaka.Dalam artian kesemuanya tidak memainkan peranan yang sebegitu penting.
Lalu apa saja yang penting untuk memulai sebuah moment pendekatan secara emosional ?
Beberapa tips :
  • Berusahalah untuk tidak mendominasi pembicaraan, semakin anda berusaha mendominasi dan berusaha tampil hebat, akan semakin jauh ikatan emosional anda dengan dia.Seperti ada jurang pemisah yang membuat dia enggan untuk terbuka.
  •  Anda adalah seorang leader, dan seorang leader memiliki kewajiban untuk mengarahkan.Ya, mulai dari mengarahkan topik pembicaraan, mengarahkan candaan yang semakin tidak jelas arahnya dan mengarahkan untuk jika mungkin berpindah tempat obrolan.
  • Mulailah sebuah pendekatan emosional dengan memberikan perhatian penuh ketika sang wanita sedang berbicara.Dengan sendirinya secara perlahan-lahan anda dan ia akan merasakan sebuah kedekatan.
  • Ketika ia mulai terbuka tentang kehidupannya, berikanlah penghargaan (bukan pujian) atas beberapa hal yang baru saja ia ceritakan.Contoh pujian : “Hebat ya bisa seperti itu”
    Bedakan dengan penghargaan ini : “Gw jarang sekali ketemu dengan wanita mandiri seperti lu”
    Ingat : berikan penghargaan bukan pujian.
  • Selingi obrolan dengan cerita ringan yang cukup fun yang pernah terjadi dalam hidup anda.Sekali-kali tanyakan tentang pengalamannya.

Ada beberapa hal yang taboo untuk dilakukan dalam fase ketiga ini.
  • Membicarakan tentang pekerjaan, religion dan latar belakang keluarga
  • Memberikan candaan berlebih yang dapat merendahkan harga dirinya sebagai seorang wanita
  • Mentraktir atau membayar bill tagihan.
  • Memberikan tawaran untuk mengantarnya pulang

MAKING COMMITMENT
Fase terakhir adalah commitment, dimana anda dan sang wanita beinisiatif untuk saling bertukar informasi baik email, no handphone, facebook.
Ataupun anda berdua berkomitment untuk saling bertemu kembali.

Sebagai penutup
Untuk diperhatikan, bahwa saya memberikan pengetahuan ini karena semata-mata membantu anda dalam proses pendekatan.
Tidak lebih !
Dengan SANGAT TEGAS, saya sama sekali tidak ingin melihat setiap pria yang telah membaca artikel ini, pergi ke sebuah mall ataupun venue lainnya, hanya untuk menjadikan wanita sebagai objek perkenalan dan kesenangan.
Anda adalah pria terhormat.
Dan seorang pria terhormat tidak akan menghabiskan waktunya hanya untuk melakukan sebuah rutinitas berorientasikan kesenangan semata.
IMPIAN dan GOAL of LIFE anda adalah aset yang lebih berharga daripada direct approach ini.
Direct approach ini hanyalah sebagai pemanis.
Karena suatu saat dari sekarang, setiap dari anda akan bertemu dengan wanita impian anda.
Entah pada saat itu ia sedang makan, jogging, membaca ataupun sedang berbelanja.
Dan saya sangat yakin ketika masa itu datang, anda akan kebingungan untuk berkata apa.
Jadikanlah artikel ini sebagai referensi, bukan sebagai standar acuan.
Terakhir, sebagai masukan, ketika anda ingin memulai momen perkenalan dengan wanita inpian anda, lakukanlah dengan jujur, genuine dan apa adanya.
Genuinitas inilah yang akan membedakan anda dengan pria lainnya.
Dan melalui direct approach ini, buat ia menjadi wanita paling spesial dalam hidup anda.

With Regards,

AFC Reedz
Trainer

0 Response to "The Art of Direct Approach"

Post a Comment