Membangun Percaya Diri dengan Sumber Positif






Sahabat,
Dalam beberapa literatur self-improvement yang telah saya baca, hanya sedikit sekali yang membahas mengenai confidence dan cara membangunnya.
Confidence disini biasa diartikan sebagai “kepercayaan diri”, yang merupakan sebuah subjek eksplisit dan terpisah.
Bagi saya pribadi hal ini terlihat aneh, karena confidence sendiri merupakan JANTUNG dari begitu banyak kasus dan isu yang diajukan klien saat workshop, seminar ataupun pelatihan.
Dan berikut adalah beberapa isu confidence yang sering saya temui dalam pelatihan ataupun kehidupan sehari-hari :
  • Pembuatan keputusan pada level personal, misalnya
    “Haruskah gw ngikutin apa yang dikatakan orang lain ataukah gw ikut apa yang dikatakan diri gw?”
  • Isu-isu komunikasi, misalnya berbicara di depan publik, berkenalan dengan orang baru ataupun saat diwawancarai
  • Mengelola atau memimpin rapat
Hal di atas kemudian membuat saya kembali berfikir ulang. Apa sih sebenarnya yang disebut dengan confidence ? 
Kemudian saya berfikir lagi, sepertinya ini adalah sebuah pertanyaan abstrak.Mengapa saya anggap abstrak ?
Karena kita mengetahui  disaat kita “memiliki” atau “tidak memiliki” nya.
Dan susah bagi kita untuk mendefinisikan istilah mutlaknya.
Anda mengerti maksud saya bukan ?
Anda tidak dapat “memiliki” confidence dalam cara definitif, tetapi anda harus bisa “melakukan” confidence.
Hal ini lebih seperti Anda tidak “punya” hubungan dengan seseorang dalam istilah konkret tetapi anda berhubungan dengan mereka dalam cara perilaku spesifik.
Jadi, confidence adalah lebih ke sesuatu yang kita lakukan daripada sesuatu yang kita miliki.
Saya ulangi lagi bahwa confidence adalah lebih ke sesuatu yang kita lakukan daripada sesuatu yang kita miliki.
Confidence memliki struktur dan bentuk dalam pengalaman indrawi dan perilaku sehingga dapat dipelajari dan dibiasakan.
Dengan kata lain, CONFIDENCE dapat menjadi sebuah KEBIASAAN. Yang dengan kebiasaan tersebut dapat membentuk karakter personal anda.
Kemudian, untuk dapat bertindak secara confidence, kita perlu mengalami serangkaian kondisi fisik, intelektual, emosional dan bahkan spiritual.
Dalam bahasa kerennya, saya mengartikan confidence sebagai : suatu level perasaan nyaman terhadap diri sendiri yang dapat membawa anda melangkah kepada kesuksesan, motivasi dan kemungkinan-kemungkinan lainnya.
Misal, jika saya merasa confident saat bermain futsal, ada kombinasi yang “match” antara kontrol fisik dipadu dengan relaksasi, suatu kondisi dimana diri saya berfokus dan loyal kepada instruksi verbal yang dikatakan oleh alam bawah sadar saya.
Secara emosi, ada optimisme dipadu dengan kewaspadaan, kesenangan diramu dengan ketenangan dan perasaan penuh komitmen pada masing-masing tendangan.
Anda dapat melihat seutuhnya bahwa confidence merupakan sebuah fenomena manusiawi seutuhnya.
Karena pada hakikatnya, confidence merupakan urutan aktif dari energi-energi dan kondisi-kondisi yang dapat diakses, sebagai sesuatu yang anda “miliki” atau anda bisa”menjadi”.
Triknya sebenarnya sangatlah gampang.
Yang sebenarnya anda harus lakukan adalah mengakses confidence di saat anda membutuhkannya.
Bagaimana caranya ?
Caranya dengan mengaktifkan urutan-urutan pengalaman indrawi dan perilaku aktif yang telah alami, tentunya pengalaman indrawi ketika Anda sedang berada di puncak STATE anda.
Sebagai contoh, ketika saya merasa gugup untuk melakukan sesuatu, maka yang saya lakukan ketika itu hanyalah dengan :
  • Memejamkan mata selama 3 detik, kemudian
  • Menghela nafas selama 2 detik dan kemudian menghembuskannya,
  • Menekan bagian tangan sebelah atas (anchor),
  • Membayangkan ketika saya sedang berada di dalam kondisi high-state (saat seminar) dan terdengar lagu [kenny g – remember],
Di saat saya baru selesai melakukan ke 4 hal di atas, saya merasakan sebuah energi dan pengalaman baru dalam diri saya.
Yang pada akhirnya secara instant membalikkan kondisi confidence terbaik saya.
Hal tersebut seperti yang telah saya katakan, kemudian menjadi “rutine” ketika saya berada di alam “lack of self-confidence”.

MENGENAI ANCHORING

Pada dasarnya, anchoring adalah cara untuk mendapatkan akses pada dan dapat bertahan di keadaan-keadaan dimana anda membutuhkan motivasi.
Keadaan dimana anda membutuhkan motivasi ataupun keyakinan untuk melakukan segala sesuatunya, untuk pencapaian sebuah kesuksesan tentunya.
Anchoring ini bekerja di atas prinsip RANGSANGAN INDRAWI yang menempatkan kita dalam pikiran atas waktu atau konteks tertentu dari masa lalu kita.
Intinya, anchoring menggunakan rangsangan semacam suara, image, perabaan, aroma, ataupun pengecapan yang memberi kita respon konsisten secara emosi dan bahkan secara fisik.
Anda sendiri dapat memikirkan sendiri ANCHOR yang telah anda miliki atau rasakan.
Berikut adalah beberapa anchor positif bagi anda :
-          Musik favorit
-          Bau atau aroma yang anda senangi
-          Sensasi sentuhan yang pernah anda rasakan
Tentunya, anchor-anchor tersebut HARUS lah dapat membangkitkan gairah dan energi positif anda.

MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI MELALUI ANCHOR
Lakukanlah apa yang akan saya katakan kepada anda.
  • 1.Relaksasikan diri anda, jika perlu tutup mata anda.
Katakan kepada diri anda : “Sante dulu ah, bentar aja kok.”
Jangan pernah berkata : “Gw ingin nyoba nyante-nyante.”
  •  2.Mintalah kepada diri anda untuk menggambarkan kondisi dimana anda berada dalam kondisi SANGAT CONFIDENT.
Contoh :
saat anda sedang bernyanyi ataupun nge-dance di depan puluhan atau ratusan orang.Bayangkan kondisi tersebut dengan RIUH tepuk tangan apresiatif orang-orang terhadap Anda.
Ataupun kondisi dimana anda sedang bermain gitar sambil tersenyum dan menghirup udara sejuk yang sedang anda rasakan saat itu.
  •  3.Mintalah diri anda untuk “melangkah” lebih jauh lagi ke dalam kondisi tersebut.
Perhatikan image-image yang muncul dalam pikiran anda.Gantilah image-image yang berwarna gelap dengan warna-warna yang lebih terang.
Jika anda melhat diri anda dari kejauhan, maka anda sedang berada dalam kondisi “dissosiated”.
Ulangi apa yang telah saya katakan sampai anda benar-benar merasakan sedang berada dalam kondisi dimana anda sedang melakukan hal tersebut.
  • 4.Nikmati perasaan positif yang sedang anda rasakan ketika anda melakukan coaching di atas.
Nikmatilah perasaan tersebut.Jika perlu tersenyumlah.Angkat kepala anda beberapa derajat dan kemudian rasakan udara yang mengalir melalui saluran pernafasan anda.
  •  5.Lakukan sentuhan fisik
Ketika anda sedang merasakan kenikmatan dari outcome perasaan positif, sentuhlah bagian dari diri anda yang mudah dijangkau dan yang paling anda senangi.Sentuh terus bagian tersebut hingga anda merasakan sensasi “tertentu”.
Sebagai penutup,
Anchoring di atas dapat digunakan untuk mengumpulkan banyak sumber-sumber lainnya, antara lain keberanian, ketenangan atau bahkan keteguhan.
Perlakukanlah apa yang telah saya katakan kepada anda sebagi sebuah routine atau rutinitas dimanapun anda berada.
Dengarkan dan rasakan “kebangkitan” energi positif dengan melakukan anchor yang anda senangi.
Kebangkitan energi positif inilah yang kemudian akan menjadi bahan bakar keyakinan, ketenangan yang anda butuhkan untuk menjadi sebuah objek CONFIDENCE disaat anda sedang dihadapkan dengan “kegugupan” ataupun “lack of self-confidence”.
Sukses untuk Anda dan Saya,
Trainer terbaik,

Ridho Cahyo Utomo

0 Response to "Membangun Percaya Diri dengan Sumber Positif"

Post a Comment